Minggu, 06 Maret 2016

PRAKTEK SISTEM GANDA

Diposting oleh Unknown di 23.07.00
     LAPORAN  HASIL  PRAKERIN

PENANGANAN PADA PASIEN
 DIARE DAN MALARIA DI RUANG ANAK
RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)
KOTA TIDORE KEPULAUAN







KELOMPOK VIII   :
1.    BENI ASITA
2.    FAJRIAN SALASA
3.    MARYATI MAHMUD
4.    NASRUN A.RAJAK
5.    SUFYANA SAMMA  





DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKN NEGERI 3 TIKEP
TIDORE KEPULAUAN
2014/2015








HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN

JUDUL                                    :   Penanganan Pasien Diare Dan Malaria
    Diruang Anak RSD Kota TIKEP
KELOMPOK              :   IV ( SEMBILAN )

                        Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
                        Pada tanggal :

Pembimbing Utama                                            Pembimbing  Pendamping

(....................................)                                          (...............................)
Nip.                                                                                              Nip.
Penguji  I                                                                    Penguji  II

(...................................)                                            (..............................)
Nip.                                                                                              Nip.
Mengetahui
Kepala Sekolah

Yunus Abdul S.Pd
NIP. 19600422 19870 1 007



KATA PENGANTAR
BISMILL
 



Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya kami  mampu  menyelesaikan  penulisan laporan Praktek Sistem Ganda (PSG) yang kami lakukan di Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan.Laporan ini dsusun guna untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan siswa dalam memperoleh nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak dan Ibu guru,sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa – siswi yang melaksanakan Praktek Sistem Ganda (PSG).Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  Bapak dan Ibu guru  pembimbing,kami  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  kami  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


Tidore,Juni 2014

     Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i  HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................................   ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................   iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................   iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………................1
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………...............  1
1.2 Tujuan…………………………......................................................................................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................  3
2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit………………………………………...........................  3
2.2 Tinjauan khusus Ruang Anak………………………………………...............................   5
BAB III METODOLOGI……………………………………………………………….............   7
3.1 Waktu dan tempat pelaksana ……………………………………………………...........   7
3.2 Metode pengumpulan data ……………………………………………………………….   7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………......................................................................   8
4.1 Hasil ………………………………………………………………………….…………...…   8
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………..………….…   8
4.3 Jenis Alat dan Bahan………………………………………………………………..…….   13
4.4 Metode Tindakan.......................................................................................................  14
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan……………………...................................................................................  17
5.2 Saran…………………………………….…………………………………........................ 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………......................... 18


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Rumah sakit merupakan instansi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan promotif, preventive, kuratif, dan rehabililitatif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari kegiatan rumah sakit adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatif dari kegiatan rumah sakit antara lain menimbulkan sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan yang perlu perhatian khusus (Rudiyanto 2012)
          Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupunorang sakit maupun orang sehat, dengan berkumpulnya orang sakit, dengan berkumpulnya orang sakit dan sehat tersebut memunculkan resiko yang dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
          Teori HM belum menyebutkan bahwa lingkungan merupakan salah satu unsur penting di dalam kehidupan di antara host dan agen penyakit, dalam hal ini lingkungan sebagai istrumen penyeimbangan kehidupan, apabila kualitas lingkungan menurun. Maka agent penyakit akan naik dan derajat kesehatan akan turun.
          Rumah Sakit Daerah Tidore, mempunyai kapasitas pelayanan yang cukup memedai, terutama pada pelaksanaan perawatan pada pasien yang menderita penyakit yang fatal maupun tidak, Upaya dalam bidang pelayanan kesehatan pada RSD Tidore antara lain dengan peningkatan mutu pelayanan melalui peningkatan ketepatan,rasionalisasi, dan efisiensi dalam penggunaan obat. Untuk memenuhi tugas dan tujuan dari pelayanan kesehatan pada pasien.
        Menjelaskan pada kondisi lingkungan dan ruang kepaerwatan rawat inap Rumah Sakit Daerah Tidore sangat berpengaruh pada kondisi pasiaen yang menginap.


1.2.  Tujuan Makalah
a.     Untuk dapat memperoleh gambaran sekaligus pengalaman yang nyata tentang penerapan proses Asuhan Keperawatan Pada penderita penyakit di ruang  Anak.
b.     Memiiki sikap dan mental yang baik dalam pelayanan keperawatan.
c.      Menjadikan siswa lebih aktif,mandiri dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sesuai profesinya.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.   Gambaran umum tentang Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sarana dan upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan secara optimal serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian ( menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159 B/Menkes/per/1988 ).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 983/Menkes/SK/XI/1992, tugas Rumah Sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.
Menurut Siregar JP. dan Amalia (2003) rumah sakit mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a.    Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan peninjauan medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan penyakit serta peningkatan kesehatan.
b.    Sebagai tempat pelatihan dan pendidikan.
c.    Sebagai tempat penelitian, pengembangan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan.
Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan memiliki sistem atau struktur organisasi yang baik, dan senantiasa dijalankan sesuai dengan tupoksinya. Untuk lebih jelas tentang kepengurusan pada Rumah Sakit Daerah dapat dilihat pada bagan dibawah ini.  




Struktur Organisasi di RSD Tidore Kepulauan

DIREKTUR
Dr. Fajar Puji Wibowo
NIP. 19690204  200604 1 008


KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Abdul Rahman Paputungan, SH
NIP. 19640115 200112 1001


SUB  BAGIAN
PERENCANAAN & KEUANGAN
Novitawati Marsaoly, SKM
NIP. 19781004 200012 001



SUB  BAGIAN KEPEGAWAIAN

Zaitun A. Gafur, S.IP
NIP. 140 288 370


SUB  BAGIAN
 UMUM & PERLENGKAPAN
Ibrahim Iqbal, SS
 NIP. 19800704 200902 1 001


 











                                         

BIDANG PELAYANAN

Rita S. Buomona, Amd.Keb, SE
 NIP. 19631208 198303 2 008



BIDANG KEPERAWATAN

Safiat Fabanyo, Amd. KEB
NIP. 19690924 198303 2 008


BIDANG PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT
Hj. Fahriyah Tahir, AMK
NIP. 140 299 984



SUB BIDANG PELAYANAN MEDIK

Murnijanti Togubu, AMK
 NIP. 19691125 198903 2 002



SUB  BIDANG PROFESI DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Kalsum Kene, AMK
NIP. 19641203 198703 2 010


SUB  BIDANG PERATURAN DAN KEBUTUHAN RUMAH SAKIT
Hud Abbas
NIP. 630 005 679


 









                                         
                                                        
                                         

SUB  BIDANG PENUNJANG MEDIK

Jariah Muhammad, S.IP
 NIP. 140 205 105



SUB  BDANG LOGISTIK
Ariyanto Syafar, SE
NIP. 19810525 200012 1  014


SUB  BIDANG
PENGEMBAAN KEMITRAAN
Maimuna Syamsi
NIP. 19600825 198202 2 004


 






2.2. Tinjauan khusus pada Bangsal Anak
Ruangan PERAWATAN ANAK adalah ruangan yang melayani segala tindakan yang berkaitan dengan berbagai macam penyakit yang khusus menangani pasien anak. Ruangan ini melayani pasien selama 24 jam, dengan didukung oleh perawat yang bersertifikasi, perawat biasa, dokter spesialis Anak, dan bila pasien memiliki keluhan lain bisa dikonsultasi di dokter spesialis lain.
Ruang Anak adalah Ruangan khusus untuk perawatan anak-anak.Dalam Ruang Anak pada Rumah Sakit Daerah ( RSD ) Kota Tidore Kepulauan,Terletak diantara Ruang Askes dan Laboratorium, Di dalam ruangan keperawatan terdapat beberapa ruang rawat inap yaitu :
Ruang, perawat dan kepala ruangan berhadapan dengan ruang vip 1.
1.   Ruang kelas1A dan kelas 2A,Yang terletak tepat di depan  kamar mandi khusus pasien.
2.   Ruang vip 1 Yang terletak depan Ruang Perawat,dan Ruang Vip 2 dan 3 terletak di sebelah kanan pintu masuk samping Ruang Anak.
3.   Ruang kelas 3B terletak pada bagian kiri pintu masuk depan ruang perawatan anak,dan kelas 3A terletak diantara Ruang vip 1 dan Gudang.
4.   Tersedia juga kamar mandi khusus pasien tepat di depan kelas 1A.
Di ruangan perawatan anak juga merupakan ruangan khusus yang melayani pasien anak dengan berbagai macam penyakit, dan dapat membantu menangani bermacam-macam penyembuhan secara menyeluruh hingga tidak mempengaruhi atau terinfeksi pada organ tubuh lain yang menimbulkan penyakit lain.
Pada ruang anak terdapat tenaga keperawatan yang senantiasa bertugas menjalankan fungsinya, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel.



Tabel daftar tenaga keperawatan di Ruang Anak

         

NO

NAMA
PENDIDIKAN

KET
FORMAL KEPERAWATAN
JABATAN
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

THAIBA ABD,KARIM,S.Kep.Ns
YATI LUMINTANG, S.Kep
ENILAWATY M.SALEH,S.Kep
RAFIA WAHID,Amd.Kep
AMINA KALAM,Amd.Kep
RINI MULYANI, S.Kep
BAHRAEN MARAJABESSY, S.Kep
SITI HAWA ABDULLAH, Amd.Kep
RAODA RIFAI
NURAEN SYAMSI
MUTIA SARAHA
FITRIA USMAN, Amd.Kep
INTAN PURNAMA SARI,Amd.Keb
ANITA, Amd.Kep

JAENAB ABU BAKAR,Amd.Kep

ANITA ABU BAKAR,Amd.Kep
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
SPK
SPK
S1 KEPERAWATAN
D3 KEBIDANAN
D3KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN
KEPALA RUANGAN
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
BIDAN PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA









BAB III
METODOLOGI
3.1.  Waktu Dan Tempat Kegiatan
a.    Waktu
Pelaksanaan Praktek Sistem Ganda (PSG) dilaksanakan mulai tanggal 3 Februari 2014 s/d 3 April 2014. Setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu  sesuai jadwal dari pembimbing.Dan pelaksanaan Praktek di Ruang Anak dari tanggal 15 s/d 20 april.
b.    Tempat
Tempat kegiatan Praktek Sistem Ganda (PSG) dilaksanakan pada Ruang Anak  Rumah Sakit Daerah (RSD) Kota Tidore Kepulauan  di Soasio Jl.Sultan Mansyur Kelurahan indosiana, Provinsi Maluku Utara.

3.2.  Metode  pengumpulan data
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada praktek Pendidikan Sistem Ganda adalah :
a.   Observasi
Observasi yaitu mengumpulkan data yang dilakukan mulai dari pengamatan secara langsung terhadap kondisi pasien.
c.   Wawancara
Wawancara yaitu suatu proses pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab dengan pihak yang saling berkaitan.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil
Dari hasil kegiatan praktek di Rumah Sakit Daerah Tidore Kepulauan, khususnya pada Ruang Anak.yang dilakukan selama 5 hari ditemukan beberapa kasus antara lain :
a.     Malaria
b.     Diare
4.2.  Pembahasan
A.   Malaria
1.    Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik bila tidak ditangani dengan baik, penyakit ini disebabkan oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup di intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
2.    Etiologi
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
a.         Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria ertian/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
b.         Plasmodium falciparum, memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).
c.         Plasmodium malaria, jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat)
d.         Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian,Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies plasmodiumnya.Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer, 2001)
3.    Patofisiologi
      Patofisiologi pada malaria masih belum diketahui dengan pasti. Berbagai macam teori dan hipotesis telah dikemukakan.
a.         Penghancuran Eritrosit,
b.         Mediator endotoksin makrofag, dan
c.         Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi.

4.   Penatalaksanaan Medis
Program pemberantasan malaria dikenal 3 cara pengobatan, yaitu :
1.         Pengobatan presumtif dengan pemberian skizontisida dosis tunggal untuk mengurangi gejala klinis malaria dan mencegah penyebaran
2.         Pengobatan radikal diberikan untuk malaria yang menimbulkan relaps jangka panjang.
3.         Pengobatan massal digunakan pada setiap penduduk di daerah endemis malaria secara teratur.Saat ini pengobatan massal hanya di berikan pada saat terjadi wabah.
Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis, antara lain :
1.         Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit pra-eritrosit, yaitu proguanil, pirimetamin.
2.         Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit ekso-eritroit, yaitu primakuin.
3.         Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina, klorokuin, dan amodiakuin.
4.         Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi keempat spesies. Gametosid untuk P.vivax, P.malaria, P.ovale, adalah kina, klorokuin, dan amidokuin.
5.         Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoid dalam nyamuk anopheles, yaitu primakuin dan proguanil.


Terapi Non FarmakologiThe Center for disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan hal berikut untuk membantu mencegah merebaknya malaria:
·                Semprotkan atau gunakan obat pembasmi nyamuk di sekitar tempat tidur
·                Gunakan pakaian yang bisa menutupi tubuh disaat senja sampai fajar,atau bisa menggunkan kelambu di atas tempat tidur, untuk menghalangi nyamuk mendekat.
·                Jangan biarkan air tergenang lama di got, bak mandi, bekas kaleng atau tempat lain yang bisa menjadi sarang nyamuk.
B.   Diare
1.    Pengertian
·           Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
·           Menurut WHO (1980), Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari
2.    Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a)  Faktor infeksi
Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare meliputi :
1)    Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, ampyio bacter, Aeromonas

2)    Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus, Astrovirus, dll
3)    Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba histoticia, trimonas hominis), Jamur (candida albacus)
b)  Malabsorbsi
1)   Malabsorbsi karbohidrat
2)   Malabsorbsi Lemak dan Protein.
c)  Alergi makanan dan keracunan makanan
d)  Faktor lingkungan dan Perilaku
3.    Patofisiologi
Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
4.   Penatalaksanaan Medis
a.      Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
4 hal penting yang perlu diperhatikan :
1)        Jenis cairan,
·         Oral : pedialyte atau oralit,
·         Parental : NaCl, isotonic, infuse

2)        Jumlah cairan,yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan,
3)        Jalan masuk atau cara pemberiaanOral atau parental,
4)        Jadwal pemberian cairan diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan
a.  Identifikasi penyebab diare,
b.  Terapi simtematik.Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetikd, dan
c.   Terapi definitive,Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan
5.    Pengobatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
a.      Obat anti sekres
1.    Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg
2.  Klorpromazin, dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr
b.    Obat spasmolitik
Seperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi diare akut lagi.
c.    Antibiotik
Tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kolera, diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat penyakipenyerta seperti : OMA, faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia ( Ngastiyah, 1997 : 149)
4.3.  Alat dan bahan
Pada bagian ini kami akan menjelaskan alat – alat apa yang digunakan :
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
Alat dan bahan yang di gunakan :
a.     Termometer air raksa atau digital,
b.     Tensi meter air raksa,
c.      Stetoskop,
d.     Kapas alkohol,
e.     Jam tangan, dan
f.       Buku catatan dan pena

2. Pengambilan sample darah
Alat dan bahan yang digunakan :
a.    Handscoon,
b.    Lanset,
c.    Slide, dan
d.    Kapas alkohol.
3. Injeksi pada bolus ( selang IV )
Alat dan bahan yang digunakan :
a.    Spuit 5 / 3 cc ( sesuai dosis obat ),
b.    Kapas alkohol,


4.4.  Metode Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada pasien diare dan malaria
Pemeriksaan TTV
1.  Pemeriksaan Suhu tubuh
 PROSEDUR KERJA  :
1.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.
2.      Pakai Handscoen.
3.      Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah termometer air raksa, turunkan air raksa sampai pada angka 0.
4.      Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu masukkan ujung termometer pada daerah pemeriksaan yang telah di tentukan (aksila). Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil kembali termometer lalu baca hasil.
5.      Bersihkan termometer dengan kapas alcohol.
6.       Lepaskan handscoen & cuci tangan
7.      Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV

2.   Menghitung Denyut Nadi
Nadi normal berkisar dari 50-100 kali/menit.
PROSEDUR KERJA  :
1.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.
2.      Pakai Handscoen
3.      Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada pergelangan tangan pasien.raba arteri radialis sekitar 1 menit jika sudah selesai meraba.
4.      Lepaskan Handscoen & Cuci tangan
5.      Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan TTV.


3.   Menghitung Pernapasan
PROSEDUR KERJA  :
1.      Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan menyilang di atas abdomen.
2.      Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara teliti jam tangan yang di kenakan dan untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perhitungan harus dilakukan selama satu menit penuh.
3.      Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
5.      Catat hasil tindakan pada buku catatan TTV.

Pengambilan sample darah
PROSEDUR KERJA  :
1.      Jelaskan prosedur pada pasien atau keluarga pasien
2.      Beri kode pada tabung berupa nomer urut,nama pasien serta tanggal pengambilan sampel.
3.      Bersihkan daerah yang akan di tusuk menggunakan kapas alcohol  dan biarkan menjadi kering kembali
4.      Pegang jari yang akan di tusuk supaya tidak bergerak dan di tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
5.      Tusuk dengan cepat memakai lancet steril.
6.      Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
7.      Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan,lepaskan kembali agar darah mengalir.Ulangi lagi sampai darah yang dibutuhkan sudah terpenuhi kemudian darah dapat ditampung di slide.
8.      Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan berhenti.

Injeksi di bolus ( Selang IV )
     PROSEDUR KERJA :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau keluarga pasien
3.       Menyiapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar obat
4.      Mengatur posisi pasien untk penyuntikan
5.      Mengecek kelancaran tetesan infuse sebelum obat dimasukkan
6.      Mematikan atau mengklame aliran tetesan
7.      Melakukan disinfektan pada area karet ( bolus) saluran infuse set pada saluran infuse
8.      Menusukkan jarum ke bagian karet saluran infuse dengan hati-hati degan kemiringan jarum 15-45 derajat
9.      Memasukkan obat secara perlahan dengan mendorong pegangan disposable spuit sampai obat habis
10.   Mencabut jarum dari bagian karet saluran infuse dengan mendidih kapas pada lokasi tusukan jarum tadi
11.   Membuka klem cairan infuse dan mengobservasi kelancaran tetesan aliran infuse
12.   Membuang disposable spuit ke tempat sampah medis
13.   Menghitung tetesan infuse sesuai dengan ketentuan program pemberian cairan
14.   Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan



























BAB V
PENUTUP

5.1.   KESIMPULAN
       Kegiatan Praktek Sistem Ganda (PSG) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Tidore Kepulauan sangatlah bermanfaat guna menambah pemahaman dan pengalaman tentang mengdentifikasi masalah atau penyakit serta penanggulangannya yang secara langsung belum pernah di dapatkan di lingkungan pendidikan. Dari pengalaman yang ditemui selama Praktek Kami bisa belajar melakukan pekerjaan yang baik secara professional dalam bidang yang Kami  geluti, yaitu keperawatan.

5.2.   SARAN
    Kami melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu Kami menyarankan Kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik yang dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang diberikan padanya, sehingga kesalahan penanganan dapat diperkecil.Untuk para guru pembimbing agar lebih memperhatikan kami siswa praktek di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan kami di lapangan.











DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC
                           (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarata : EGC
Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan.
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media Aescullapius.
Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas Airlangga.
Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC


0 komentar:

Posting Komentar

Music

 

Remember Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea