LAPORAN HASIL
PRAKERIN
“ PENANGANAN
PADA PASIEN
DIARE DAN MALARIA DI
RUANG ANAK
RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)
KOTA TIDORE KEPULAUAN
”

KELOMPOK VIII
:
1.
BENI ASITA
2.
FAJRIAN SALASA
3.
MARYATI
MAHMUD
4.
NASRUN
A.RAJAK
5.
SUFYANA SAMMA
DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKN NEGERI 3
TIKEP
TIDORE
KEPULAUAN
2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN
JUDUL : Penanganan
Pasien Diare Dan Malaria
Diruang Anak
RSD Kota TIKEP
KELOMPOK : IV ( SEMBILAN )
Telah diperiksa dan disetujui
oleh pembimbing
Pada tanggal :
Pembimbing
Utama Pembimbing Pendamping
(....................................) (...............................)
Nip. Nip.
Penguji I Penguji II
(...................................) (..............................)
Nip. Nip.
Mengetahui
Kepala Sekolah
Yunus
Abdul S.Pd
NIP.
19600422 19870 1 007
KATA
PENGANTAR
![]() |
Segala puji hanya milik
Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan penulisan laporan Praktek Sistem Ganda (PSG)
yang kami lakukan di Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan.Laporan ini
dsusun guna untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan siswa dalam memperoleh
nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak dan Ibu guru,sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa – siswi yang
melaksanakan Praktek Sistem Ganda (PSG).Kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada Bapak
dan Ibu guru pembimbing,kami meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah kami di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Tidore,Juni 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................
i HALAMAN
PENGESAHAN.................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iii
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………................1
1.1
Latar belakang……………………………………………………………………............... 1
1.2
Tujuan…………………………...................................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 3
2.1
Gambaran Umum Rumah Sakit………………………………………........................... 3
2.2
Tinjauan khusus Ruang Anak………………………………………............................... 5
BAB
III METODOLOGI………………………………………………………………............. 7
3.1
Waktu dan tempat pelaksana ……………………………………………………........... 7
3.2
Metode pengumpulan data ………………………………………………………………. 7
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...................................................................... 8
4.1
Hasil ………………………………………………………………………….…………...…
8
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………..………….… 8
4.3 Jenis
Alat dan Bahan………………………………………………………………..……. 13
4.4 Metode Tindakan....................................................................................................... 14
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................
17
5.1
Kesimpulan……………………................................................................................... 17
5.2
Saran…………………………………….…………………………………........................ 17
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………......................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan instansi
pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan promotif, preventive, kuratif, dan
rehabililitatif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif maupun
negatif. Dampak positif dari kegiatan rumah sakit adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatif dari kegiatan rumah sakit antara
lain menimbulkan sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat
menimbulkan penyakit dan pencemaran lingkungan yang perlu perhatian khusus
(Rudiyanto 2012)
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupunorang sakit maupun orang
sehat, dengan berkumpulnya orang sakit, dengan berkumpulnya orang sakit dan
sehat tersebut memunculkan resiko yang dapat menjadi tempat penularan penyakit
serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Teori HM belum menyebutkan bahwa
lingkungan merupakan salah satu unsur penting di dalam kehidupan di antara host
dan agen penyakit, dalam hal ini lingkungan sebagai istrumen penyeimbangan
kehidupan, apabila kualitas lingkungan menurun. Maka agent penyakit akan naik
dan derajat kesehatan akan turun.
Rumah Sakit Daerah Tidore, mempunyai
kapasitas pelayanan yang cukup memedai, terutama pada pelaksanaan perawatan
pada pasien yang menderita penyakit yang fatal maupun tidak, Upaya dalam bidang
pelayanan kesehatan pada RSD Tidore antara lain dengan peningkatan mutu
pelayanan melalui peningkatan ketepatan,rasionalisasi, dan efisiensi dalam
penggunaan obat. Untuk memenuhi tugas dan tujuan
dari pelayanan kesehatan pada pasien.
Menjelaskan
pada kondisi lingkungan dan ruang kepaerwatan rawat inap Rumah Sakit Daerah
Tidore sangat berpengaruh pada kondisi pasiaen yang menginap.
1.2. Tujuan Makalah
a.
Untuk dapat memperoleh gambaran sekaligus pengalaman yang nyata tentang penerapan
proses Asuhan Keperawatan Pada penderita penyakit di ruang Anak.
b.
Memiiki sikap dan mental yang baik
dalam pelayanan keperawatan.
c.
Menjadikan siswa lebih aktif,mandiri dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas sesuai profesinya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Gambaran
umum tentang
Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sarana dan
upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan secara
optimal serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian ( menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159 B/Menkes/per/1988
).
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 983/Menkes/SK/XI/1992, tugas Rumah Sakit
adalah melaksanakan upaya kesehatan berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.
Menurut
Siregar JP. dan Amalia (2003) rumah sakit mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Menyediakan
dan menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan peninjauan medis, pelayanan dan
asuhan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan penyakit serta
peningkatan kesehatan.
b. Sebagai
tempat pelatihan dan pendidikan.
c.
Sebagai tempat
penelitian, pengembangan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan.
Rumah Sakit Daerah Kota
Tidore Kepulauan memiliki sistem atau struktur organisasi yang baik, dan
senantiasa dijalankan sesuai dengan tupoksinya. Untuk lebih jelas tentang
kepengurusan pada Rumah Sakit Daerah dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Struktur
Organisasi di RSD Tidore Kepulauan
DIREKTUR
Dr. Fajar Puji Wibowo
NIP. 19690204
200604 1
008
|
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
|
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Abdul Rahman Paputungan, SH
NIP.
19640115 200112 1001
|
SUB BAGIAN
PERENCANAAN & KEUANGAN
Novitawati
Marsaoly, SKM
NIP. 19781004
200012 001
|
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
Zaitun A. Gafur, S.IP
NIP. 140
288 370
|
SUB BAGIAN
UMUM & PERLENGKAPAN
Ibrahim Iqbal, SS
NIP. 19800704 200902 1 001
|
BIDANG PELAYANAN
Rita S. Buomona, Amd.Keb, SE
NIP. 19631208 198303 2 008
|
BIDANG
KEPERAWATAN
Safiat Fabanyo, Amd. KEB
NIP. 19690924
198303 2 008
|
BIDANG PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
Hj.
Fahriyah Tahir, AMK
NIP. 140 299
984
|
SUB BIDANG PELAYANAN
MEDIK
Murnijanti Togubu, AMK
NIP. 19691125 198903 2 002
|
SUB BIDANG PROFESI
DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Kalsum Kene, AMK
NIP. 19641203
198703 2 010
|
SUB BIDANG PERATURAN DAN KEBUTUHAN RUMAH
SAKIT
Hud Abbas
NIP. 630 005
679
|
SUB BIDANG PENUNJANG MEDIK
Jariah Muhammad, S.IP
NIP. 140 205 105
|
SUB BDANG LOGISTIK
Ariyanto Syafar, SE
NIP. 19810525
200012 1 014
|
SUB BIDANG
PENGEMBAAN KEMITRAAN
Maimuna Syamsi
NIP. 19600825
198202 2 004
|
2.2. Tinjauan
khusus pada Bangsal
Anak
Ruangan PERAWATAN
ANAK adalah ruangan yang melayani segala tindakan yang berkaitan dengan berbagai macam penyakit yang
khusus menangani pasien anak. Ruangan ini melayani pasien selama 24 jam, dengan didukung
oleh perawat yang bersertifikasi, perawat biasa, dokter spesialis Anak, dan
bila pasien memiliki keluhan lain bisa dikonsultasi di dokter spesialis lain.
Ruang Anak adalah Ruangan khusus
untuk perawatan anak-anak.Dalam Ruang Anak pada Rumah Sakit Daerah ( RSD ) Kota
Tidore Kepulauan,Terletak diantara Ruang Askes dan Laboratorium, Di dalam
ruangan keperawatan terdapat beberapa ruang
rawat inap yaitu :
Ruang, perawat dan kepala ruangan berhadapan dengan ruang vip 1.
1.
Ruang kelas1A
dan kelas 2A,Yang terletak tepat di depan
kamar mandi khusus pasien.
2.
Ruang vip 1
Yang terletak depan Ruang Perawat,dan Ruang Vip 2 dan 3 terletak di sebelah
kanan pintu masuk samping Ruang Anak.
3.
Ruang kelas
3B terletak pada bagian kiri pintu masuk depan ruang perawatan anak,dan kelas
3A terletak diantara Ruang vip 1 dan Gudang.
4.
Tersedia juga
kamar mandi khusus pasien tepat di depan kelas 1A.
Di ruangan perawatan anak juga merupakan ruangan khusus yang melayani pasien anak dengan berbagai macam penyakit, dan dapat membantu menangani bermacam-macam penyembuhan
secara menyeluruh hingga tidak mempengaruhi atau terinfeksi pada organ tubuh
lain yang menimbulkan penyakit lain.
Pada ruang anak terdapat tenaga keperawatan yang senantiasa bertugas
menjalankan fungsinya, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel.
Tabel daftar tenaga keperawatan di Ruang Anak
NO
|
NAMA
|
PENDIDIKAN
|
KET
|
|
FORMAL KEPERAWATAN
|
JABATAN
|
|||
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
|
THAIBA ABD,KARIM,S.Kep.Ns
YATI LUMINTANG, S.Kep
ENILAWATY M.SALEH,S.Kep
RAFIA WAHID,Amd.Kep
AMINA KALAM,Amd.Kep
RINI MULYANI, S.Kep
BAHRAEN MARAJABESSY, S.Kep
SITI HAWA ABDULLAH, Amd.Kep
RAODA RIFAI
NURAEN SYAMSI
MUTIA SARAHA
FITRIA USMAN, Amd.Kep
INTAN PURNAMA SARI,Amd.Keb
ANITA,
Amd.Kep
JAENAB
ABU BAKAR,Amd.Kep
ANITA
ABU BAKAR,Amd.Kep
|
S1 KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1
KEPERAWATAN
D3
KEPERAWATAN
D3
KEPERAWATAN
S1
KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
S1
KEPERAWATAN
S1
KEPERAWATAN
SPK
SPK
S1 KEPERAWATAN
D3 KEBIDANAN
D3KEPERAWATAN
D3
KEPERAWATAN
D3
KEPERAWATAN
|
KEPALA RUANGAN
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
BIDAN PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
|
BAB
III
METODOLOGI
3.1. Waktu Dan Tempat
Kegiatan
a.
Waktu
Pelaksanaan
Praktek Sistem Ganda (PSG) dilaksanakan mulai tanggal 3 Februari 2014 s/d 3
April 2014. Setiap hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu sesuai jadwal dari pembimbing.Dan pelaksanaan
Praktek di Ruang Anak dari tanggal 15 s/d 20 april.
b.
Tempat
Tempat
kegiatan Praktek Sistem Ganda (PSG) dilaksanakan pada
Ruang Anak Rumah Sakit Daerah (RSD) Kota Tidore
Kepulauan di Soasio Jl.Sultan Mansyur Kelurahan
indosiana, Provinsi Maluku Utara.
3.2. Metode pengumpulan data
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada praktek Pendidikan Sistem Ganda adalah :
a. Observasi
Observasi yaitu
mengumpulkan data yang dilakukan mulai dari pengamatan secara langsung terhadap
kondisi pasien.
c. Wawancara
Wawancara
yaitu suatu proses pengumpulan data yang diperoleh melalui
tanya jawab dengan pihak yang
saling berkaitan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari hasil kegiatan
praktek di Rumah Sakit Daerah Tidore Kepulauan, khususnya pada Ruang Anak.yang
dilakukan selama 5 hari ditemukan beberapa kasus antara lain :
a. Malaria
b. Diare
4.2. Pembahasan
A.
Malaria
1.
Pengertian
Malaria
adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik bila
tidak ditangani dengan baik, penyakit ini
disebabkan oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup di
intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
2.
Etiologi
Menurut Harijanto (2000) ada
empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu,
a.
Plasmodium
vivax, merupakan infeksi yang paling
sering dan menyebabkan malaria ertian/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
b.
Plasmodium
falciparum, memberikan banyak komplikasi dan
mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan
menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).
c.
Plasmodium
malaria, jarang ditemukan dan menyebabkan
malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat)
d.
Plasmodium
ovale,
dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia dijumpai di Nusa
Tenggara dan Irian,Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan
tubuh dan spesies plasmodiumnya.Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari,
Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium
falciparum 10-12 hari (Mansjoer, 2001)
3.
Patofisiologi
Patofisiologi
pada malaria masih belum diketahui dengan pasti. Berbagai macam teori dan
hipotesis telah dikemukakan.
a.
Penghancuran Eritrosit,
b.
Mediator endotoksin makrofag, dan
c.
Sekuestrasi eritrosit yang
terinfeksi.
4. Penatalaksanaan Medis
Program pemberantasan malaria
dikenal 3 cara pengobatan, yaitu :
1.
Pengobatan presumtif dengan
pemberian skizontisida dosis tunggal untuk mengurangi gejala klinis malaria dan
mencegah penyebaran
2.
Pengobatan radikal diberikan untuk
malaria yang menimbulkan relaps jangka panjang.
3.
Pengobatan massal digunakan pada
setiap penduduk di daerah endemis malaria secara teratur.Saat ini pengobatan
massal hanya di berikan pada saat terjadi wabah.
Obat antimalaria terdiri dari 5
jenis, antara lain :
1.
Skizontisid jaringan primer yang
membasmi parasit pra-eritrosit, yaitu proguanil, pirimetamin.
2.
Skizontisid jaringan sekunder yang
membasmi parasit ekso-eritroit, yaitu primakuin.
3.
Skizontisid darah yang membasmi
parasit fase eritrosit, yaitu kina, klorokuin, dan amodiakuin.
4.
Gametosid yang menghancurkan
bentuk seksual. Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi keempat spesies.
Gametosid untuk P.vivax, P.malaria, P.ovale, adalah kina, klorokuin, dan
amidokuin.
5.
Sporontosid mencegah gametosid
dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoid dalam nyamuk anopheles, yaitu
primakuin dan proguanil.
Terapi Non
FarmakologiThe Center for disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan
hal berikut untuk membantu mencegah merebaknya malaria:
·
Semprotkan atau gunakan obat
pembasmi nyamuk di sekitar tempat tidur
·
Gunakan pakaian yang bisa menutupi
tubuh disaat senja sampai fajar,atau bisa menggunkan kelambu di atas tempat
tidur, untuk menghalangi nyamuk mendekat.
·
Jangan biarkan air tergenang lama
di got, bak mandi, bekas kaleng atau tempat lain yang bisa menjadi sarang
nyamuk.
B.
Diare
1.
Pengertian
·
Diare diartikan
sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
·
Menurut WHO
(1980), Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari
2.
Etiologi
Penyebab
diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a) Faktor infeksi
Infeksi saluran
pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare meliputi :
1)
Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, ampyio bacter, Aeromonas
2) Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus,
Astrovirus, dll
3) Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa
(entamoeba histoticia, trimonas hominis), Jamur (candida albacus)
b) Malabsorbsi
1) Malabsorbsi
karbohidrat
2) Malabsorbsi Lemak dan Protein.
c)
Alergi makanan dan keracunan makanan
d)
Faktor lingkungan dan Perilaku
3.
Patofisiologi
Dipengaruhi dua
hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus gangguan proses mekanik
dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan mempengaruhi pertukaran air dan
elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
4. Penatalaksanaan Medis
a. Dehidrasi
sebagai prioritas utama pengobatan.
4 hal penting
yang perlu diperhatikan :
1)
Jenis
cairan,
·
Oral
: pedialyte atau oralit,
·
Parental
: NaCl, isotonic, infuse
2)
Jumlah
cairan,yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan,
3)
Jalan
masuk atau cara pemberiaanOral atau parental,
4)
Jadwal
pemberian cairan diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian
kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan
a. Identifikasi
penyebab diare,
b. Terapi
simtematik.Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetikd,
dan
c.
Terapi
definitive,Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi
lingkungan
5.
Pengobatan
Prinsip
pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau
tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
a.
Obat anti sekres
1. Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum
30 mg
2. Klorpromazin,
dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr
b.
Obat spasmolitik
Seperti
papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi diare akut
lagi.
c.
Antibiotik
Tidak diberikan
bila tidak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kolera, diberikan tetrasiklin
25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat penyakipenyerta seperti : OMA,
faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia ( Ngastiyah, 1997 : 149)
4.3. Alat dan bahan
Pada bagian ini kami akan menjelaskan alat – alat apa yang digunakan :
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (
TTV )
Alat dan
bahan yang di gunakan :
a. Termometer
air raksa atau digital,
b. Tensi
meter air raksa,
c. Stetoskop,
d. Kapas
alkohol,
e. Jam
tangan, dan
f. Buku
catatan dan pena
2. Pengambilan sample darah
Alat dan
bahan yang digunakan :
a. Handscoon,
b. Lanset,
c. Slide,
dan
d. Kapas
alkohol.
3. Injeksi pada bolus ( selang IV )
Alat dan
bahan yang digunakan :
a. Spuit
5 / 3 cc ( sesuai dosis obat ),
b. Kapas
alkohol,
4.4. Metode Tindakan
Tindakan
yang dilakukan pada pasien diare dan malaria
Pemeriksaan
TTV
1. Pemeriksaan Suhu tubuh
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.
2. Pakai
Handscoen.
3. Ambil
termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah termometer air raksa,
turunkan air raksa sampai pada angka 0.
4. Jika
air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu masukkan
ujung termometer pada daerah pemeriksaan yang telah di tentukan (aksila).
Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil kembali termometer lalu
baca hasil.
5. Bersihkan
termometer dengan kapas alcohol.
6. Lepaskan handscoen & cuci tangan
7. Catat
hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV
2.
Menghitung
Denyut Nadi
Nadi
normal berkisar dari 50-100 kali/menit.
PROSEDUR
KERJA :
1.
Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.
2.
Pakai Handscoen
3.
Jari telunjuk,jari tengah dan jari
manis diletakkan pada pergelangan tangan pasien.raba arteri radialis sekitar 1
menit jika sudah selesai meraba.
4.
Lepaskan Handscoen & Cuci
tangan
5.
Catat hasil pemeriksaan denyut
nadi pada buku catatan TTV.
3. Menghitung Pernapasan
PROSEDUR KERJA :
1.
Atur posisi pasien pada posisi
yang nyaman dengan tangan menyilang di atas abdomen.
2.
Hitung frekuensi pernapasan pasien
dengan memperhatikan secara teliti jam tangan yang di kenakan dan untuk
mendapatkan hasil yang akurat maka perhitungan harus dilakukan selama satu menit
penuh.
3.
Cuci tangan setelah prosedur
dilakukan
5.
Catat hasil tindakan pada buku
catatan TTV.
Pengambilan sample darah
PROSEDUR
KERJA :
1.
Jelaskan prosedur pada pasien atau
keluarga pasien
2.
Beri kode pada tabung berupa nomer
urut,nama pasien serta tanggal pengambilan sampel.
3.
Bersihkan daerah yang akan di
tusuk menggunakan kapas alcohol dan
biarkan menjadi kering kembali
4.
Pegang jari yang akan di tusuk
supaya tidak bergerak dan di tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
5.
Tusuk dengan cepat memakai lancet
steril.
6.
Usap tetesan darah pertama dengan
kapas kering
7.
Lakukan tekanan perlahan-lahan
kira-kira 1 cm di atas tusukan,lepaskan kembali agar darah mengalir.Ulangi lagi
sampai darah yang dibutuhkan sudah terpenuhi kemudian darah dapat ditampung di
slide.
8.
Tekan ujung tusukan dengan kapas
atau kasa sampai perdarahan berhenti.
Injeksi di
bolus ( Selang IV )
PROSEDUR KERJA :
1.
Cuci tangan
2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien atau
keluarga pasien
3.
Menyiapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
obat
4.
Mengatur posisi pasien untk
penyuntikan
5.
Mengecek kelancaran tetesan infuse
sebelum obat dimasukkan
6.
Mematikan atau mengklame aliran tetesan
7.
Melakukan disinfektan pada area
karet ( bolus) saluran infuse set pada saluran
infuse
8.
Menusukkan jarum ke bagian karet
saluran infuse dengan hati-hati degan kemiringan jarum 15-45 derajat
9.
Memasukkan obat secara perlahan
dengan mendorong pegangan disposable spuit sampai obat habis
10.
Mencabut jarum dari bagian karet
saluran infuse dengan mendidih kapas pada lokasi tusukan jarum tadi
11.
Membuka klem cairan infuse dan
mengobservasi kelancaran tetesan aliran infuse
12.
Membuang disposable spuit ke tempat sampah medis
13.
Menghitung tetesan infuse sesuai
dengan ketentuan program pemberian cairan
14.
Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
BAB
V
PENUTUP
5.1.
KESIMPULAN
Kegiatan
Praktek Sistem Ganda (PSG) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Tidore Kepulauan
sangatlah bermanfaat guna menambah pemahaman dan pengalaman tentang mengdentifikasi
masalah atau penyakit serta penanggulangannya yang secara langsung belum pernah
di dapatkan di lingkungan pendidikan. Dari pengalaman yang ditemui selama
Praktek Kami bisa belajar melakukan pekerjaan yang baik secara professional
dalam bidang yang Kami geluti, yaitu
keperawatan.
5.2.
SARAN
Kami melihat begitu banyaknya persaingan dalam
Dunia medis, untuk itu Kami menyarankan Kepada pihak sekolah agar menyiapkan
tenaga terdidik terbaik yang dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang
diberikan padanya, sehingga kesalahan penanganan dapat diperkecil.Untuk para guru
pembimbing agar lebih memperhatikan kami siswa praktek di lahan praktek,
setidaknya seminggu sekali melihat kegiatan kami di lapangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC
(2000). Diagnosa
Keperawatan. Ed. 8. Jakarata : EGC
Makalah
Kuliah . Tidak diterbitkan.
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius.
Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK Universitas Airlangga.
Price,
Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi.
Ed. I. Jakarata : EGC
0 komentar:
Posting Komentar