Perdarahan haid merupakan hasil interaksi kompleks yang
melibatkan sistem hormon dengan organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise,
ovarium, dan uterus serta faktor lain di luar organ reproduksi. Bisa
dibayangkan penyebab gangguan haid menjadi sangat luas sehingga menyebabkan
para klinisi mengalami kesulitan saat menangani keadaan tersebut.
Pendarahan haid atau yang sering disebut pendarahan
uterus abnormal merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang perempuan
datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan haid
bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi
baik bagi penderita maupun dokter yang merawatnya.
GANGGUAN
HAID PADA MASA REPRODUKSI
Gangguan Lama dan
Jumlah Darah Haid
1.
Hipermenorea ( menoragia )
Menoragia
adalah perdarahan haid dengan jumlah darah banyak dan atau durasi lebih lama
dari normal dengan siklus yang normal teratur. Secara klinis menoragia
didefinisikan dengan total jumlah darah haid lebih dari 80 ml/siklus dan durasi
haid lebih dari 7 hari. Dikatakan menoragia apabila ganti pembalut lebih dari 6
kali per hari.
Penyebab
menoragia terletak pada kondisi dalam uterus. Hemostatis di endometrium pada
siklus haid berhubungan erat dengan platelet
dan fimbrin. Formasi trobin akan membentuk plugs dan selanjutnya diikuti
vasokontriksi sehingga terjadi hemostatis. Gangguan anatomi juga akan
menyebabkan menoragia, termasuk diantaranya adalah mioma uteri, polip dan
hiperplasia endometrium. Mioma yang terletak di dinding uterus akan mengganggu
kontraktilitas otot rahim, permukaan endometrium menjadi lebih luas dan akan
menyebabkan pemmbesaran pembuluh darah serta berisiko mengalami nekrosis.
2.
Hipomenorea
Hipomenorea
adalah pendarahan haid dengan jumblah darah lebih sedikit dan/atau durasi lebih
pendek dari normal. Penyebab hipomenorae yaitu gangguan organik misalnya pada
uterus pascaoperasi miomektomi dan gangguan endokrin. Hipomenorea menunjukkan
bahwa tebal endometrium tipis.
Gangguan Sliklus Haid
1.
Polimenorea
Polimenorea adalah haid
dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari.
Seringkali sulit membedakan polimenorea dengan metroragia yang merupakan
pendarahan antara dua siklus haid. Penyebab polimenorea bermacam – macam antara
lain gangguan endokrin yang menyebabkan ganguan evulasi, fase luteal memendek,
dan kongesti ovarium karena peradangan.
2.
Oligomenorea
Oligimenorea adalah
haid dengan siklus yang lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari.
Sering terjadi pada sindroma ovarium polikistik yang disebabkan oleh
peningkatan hormon androgensehingga terjadi gangguan ovulasi.
3.
Amenorea
Amenorea
adalah tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan mencakup satu t tanda
sebagai berikut.
Gangguan Pendarahan di
Luar Siklus Haid
1.
Menometroragia
Gangguan lain yang Berhubungan
dengan Haid
1.
Dismenorea
Dismenorea
adlah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.
2.
Sindroma Prahaid
Sindrom
prahaid biasanya terjadi pada 7 – 10 hari menjelang haid. Penyebab pastinya
belum diketahui, tetapi diduga hormon esterogen, progesteron, prolaktin, dan
aldosteron berperan dalam terjadinya sindroma prahaid. Gangguan keseimbangan
hormon esterogen dan progesteron akan menyebabkan retensi dan natrium sehingga
berpotensi menyebabkan terjadi keluhan sindroma prahaid. Perempuan yang peka
terhadap faktor psikologis, perubahan hormon sering mengalami gangguan prahaid.
Tabel
1.1 Parameter klinis haid pada usia reproduksi
Parameter
Haid
|
Definisi Klinis
|
Batasan Persentil ke-5-95)
|
Frekuensi
haid (hari)
|
Normal
Sering
Jarang
|
24
– 38
> 24
> 38
|
Keteratusan
Siklus (hari) dalam 12 bulan
|
Normal
Tidak teratur
Tidak ada
|
Variasi 2 – 20
Variasi > 20
-
|
Durasi
haid (hari)
|
Normal
Panjang
Pendek
|
4
– 8
>8
>
4
|
Volume
darah haid (ml)
|
Normal
Banyak
Sedikit
|
5- 80
>8
< 5
|
PENYEBAB
GANGGUAN HAID
Penyebab gangguan haid
sangat banyak, dan secara sistematis dibagi menjadi tiga kategoripenyebab
utama, yaitu :
1.
Keadaan Patologi Panggul
Lesi Permukaan pada Traktus Genital
·
Mioma uteri, adenomiosis
·
Polip endometrium
·
Hiperplasia endometrium
·
Adenokarsinoma endometrium, sarkoma
·
Infeksi pada serviks, endometrium dan
uterus
·
Kangker serviks, polip
·
Trauma
lesi Dalam
·
Adenomiosis difus, miomi uteri,
hipertrofi miometrium
·
Endometriosis
·
Malformasi arteri vena pada uterus
2.
Penyakit Medis Sistemik
·
Gangguan hemostatis
·
Penyakit tiroid, hepar, gagal ginjal,
disfungsi kelenjar adrenal, SLE
·
Gangguan hipotalamus hipofisis :
adenoma, prolaktinoma, stress, olahraga berlebih
3.
Perdarahan uterus disfungsi
Merupaka
gangguan haid tanpa ditemukan keadaaan patologi pada panggul dan penyakit
sistemik.
Selain ketiga faktor
tersebut, bila pendarahan uterus abnormal terjadi pada perempuan usia
reproduksi harus dipikirkan gangguan kehamilan sebagai penyebab. Abortus,
kehamilan ektropik, solusio plasenta
perlu dipikirkan karena juga memberikan keluhan perdarahan.
( Sumber
: Anwar, Mochamad, Prof., dr. MMedSc. SpOG (K)., Prof. dr. Ali Baziad, Dr.med. SpOG (K) dan Prof. Dr. dr. R. Prajitno Prabowo, SpOG (K). 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. )
0 komentar:
Posting Komentar