Selasa, 08 Maret 2016

GANGGUAN HAID/ PERDARAHAN UTERUS ABNORMA

Diposting oleh Unknown di 21.24.00

            Perdarahan haid merupakan hasil interaksi kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan organ tubuh, yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium, dan uterus serta faktor lain di luar organ reproduksi. Bisa dibayangkan penyebab gangguan haid menjadi sangat luas sehingga menyebabkan para klinisi mengalami kesulitan saat menangani keadaan tersebut.
            Pendarahan haid atau yang sering disebut pendarahan uterus abnormal merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang perempuan datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan haid bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi baik bagi penderita maupun dokter yang merawatnya.


GANGGUAN HAID PADA MASA REPRODUKSI

Gangguan Lama dan Jumlah Darah Haid

1.      Hipermenorea ( menoragia )

Menoragia adalah perdarahan haid dengan jumlah darah banyak dan atau durasi lebih lama dari normal dengan siklus yang normal teratur. Secara klinis menoragia didefinisikan dengan total jumlah darah haid lebih dari 80 ml/siklus dan durasi haid lebih dari 7 hari. Dikatakan menoragia apabila ganti pembalut lebih dari 6 kali per hari.
Penyebab menoragia terletak pada kondisi dalam uterus. Hemostatis di endometrium pada siklus haid berhubungan erat dengan platelet dan fimbrin. Formasi trobin akan membentuk plugs dan selanjutnya diikuti vasokontriksi sehingga terjadi hemostatis. Gangguan anatomi juga akan menyebabkan menoragia, termasuk diantaranya adalah mioma uteri, polip dan hiperplasia endometrium. Mioma yang terletak di dinding uterus akan mengganggu kontraktilitas otot rahim, permukaan endometrium menjadi lebih luas dan akan menyebabkan pemmbesaran pembuluh darah serta berisiko mengalami nekrosis.

2.      Hipomenorea
Hipomenorea adalah pendarahan haid dengan jumblah darah lebih sedikit dan/atau durasi lebih pendek dari normal. Penyebab hipomenorae yaitu gangguan organik misalnya pada uterus pascaoperasi miomektomi dan gangguan endokrin. Hipomenorea menunjukkan bahwa tebal endometrium tipis.

Gangguan Sliklus Haid
1.      Polimenorea
Polimenorea adalah haid dengan siklus yang lebih pendek dari normal yaitu kurang dari 21 hari. Seringkali sulit membedakan polimenorea dengan metroragia yang merupakan pendarahan antara dua siklus haid. Penyebab polimenorea bermacam – macam antara lain gangguan endokrin yang menyebabkan ganguan evulasi, fase luteal memendek, dan kongesti ovarium karena peradangan.

2.      Oligomenorea
Oligimenorea adalah haid dengan siklus yang lebih panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari. Sering terjadi pada sindroma ovarium polikistik yang disebabkan oleh peningkatan hormon androgensehingga terjadi gangguan ovulasi.

3.      Amenorea
Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan mencakup satu t tanda sebagai berikut.

Gangguan Pendarahan di Luar Siklus Haid
1.      Menometroragia

Gangguan lain yang Berhubungan dengan Haid
1.      Dismenorea
Dismenorea adlah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah.
2.      Sindroma Prahaid
Sindrom prahaid biasanya terjadi pada 7 – 10 hari menjelang haid. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi diduga hormon esterogen, progesteron, prolaktin, dan aldosteron berperan dalam terjadinya sindroma prahaid. Gangguan keseimbangan hormon esterogen dan progesteron akan menyebabkan retensi dan natrium sehingga berpotensi menyebabkan terjadi keluhan sindroma prahaid. Perempuan yang peka terhadap faktor psikologis, perubahan hormon sering mengalami gangguan prahaid.

Tabel 1.1 Parameter klinis haid pada usia reproduksi
Parameter Haid
Definisi Klinis
Batasan Persentil ke-5-95)
Frekuensi haid (hari)
Normal
Sering
Jarang
24    – 38
> 24
> 38
Keteratusan Siklus (hari) dalam 12 bulan
Normal
Tidak teratur
Tidak ada
Variasi 2 – 20
Variasi > 20
-
Durasi haid (hari)
Normal
Panjang
Pendek
4        – 8
>8
> 4
Volume darah haid (ml)
Normal
Banyak
Sedikit
5- 80
>8
< 5


PENYEBAB GANGGUAN HAID

Penyebab gangguan haid sangat banyak, dan secara sistematis dibagi menjadi tiga kategoripenyebab utama, yaitu :
1.      Keadaan Patologi Panggul
Lesi Permukaan pada Traktus Genital
·         Mioma uteri, adenomiosis
·         Polip endometrium
·         Hiperplasia endometrium
·         Adenokarsinoma endometrium, sarkoma
·         Infeksi pada serviks, endometrium dan uterus
·         Kangker serviks, polip
·         Trauma
lesi Dalam
·         Adenomiosis difus, miomi uteri, hipertrofi miometrium
·         Endometriosis
·         Malformasi arteri vena pada uterus




2.      Penyakit Medis Sistemik
·         Gangguan hemostatis
·         Penyakit tiroid, hepar, gagal ginjal, disfungsi kelenjar adrenal, SLE
·         Gangguan hipotalamus hipofisis : adenoma, prolaktinoma, stress, olahraga berlebih

3.      Perdarahan uterus disfungsi
Merupaka gangguan haid tanpa ditemukan keadaaan patologi pada panggul dan penyakit sistemik.

Selain ketiga faktor tersebut, bila pendarahan uterus abnormal terjadi pada perempuan usia reproduksi harus dipikirkan gangguan kehamilan sebagai penyebab. Abortus, kehamilan  ektropik, solusio plasenta perlu dipikirkan karena juga memberikan keluhan perdarahan.

                                    



( Sumber : Anwar, Mochamad, Prof., dr. MMedSc. SpOG (K)., Prof. dr. Ali Baziad, Dr.med. SpOG (K) dan Prof. Dr. dr. R. Prajitno Prabowo, SpOG (K). 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. )

0 komentar:

Posting Komentar

Music

 

Remember Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea