Minggu, 12 Juni 2016

Perawatan Bedah Kebidanan

Diposting oleh Unknown di 07.55.00
Prinsip-Prinsip Umum
a.       Prinsip asepsis ruangan
Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha agar dicapainya keadaan yang memungkinkan terdapatnya kuman-kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan, baik secara kimiawi, tindakan mekanis atau tindakan fisik
b.      Prinsip asepsis personel
Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi 3 tahap, yaitu : scrubbing (cuci tangan steril), gowning (teknik peggunaan gaun operasi), dan gloving (teknik pemakaian sarung tangan steril).
c.       Prinsip asepsis pasien
Maksudnya adalah dengan melakukan berbagai macam prosedur yang digunakan untuk membuat medan operasi steril. Prosedur-prosedur itu antara lain adalah kebersihan pasien, desinfeksi daerah/bagian tubuh pasien yang dioperasi.
d.      Prinsip asepsis instrument
Instrumen bedah yang digunakan untuk pembedahan pasien harus benar-benar berada dalam keadaan steril.
Hal-hal yang dilakukan oleh paramedis terkait dengan pengaturan posisi pasien meliputi :
a.       Kesejajaran fungsional
b.      Pemajanan area pembedahan
Pemajanan daerah bedah maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan tindakan pembedahan. Dengan pengetahuan tentang hal ini paramedis dapat mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping.
c.       Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasid.
d.      Monitoring Fisiologis
1.      Melakukan balance cairan
2.      Memantau kondisi cardiopulmonal.
3.      Pemantauan yang dilakukan meliputi fungsi pernafasan, nadi dan tekanan darah, saturasi oksigen, perdarahan dll.
e.       Monitoring psikologis
f.       Pengaturan dan koordinasi paramedis
Tindakan yang dilakukan antara lain :
1.      Me-manage keamanan fisik pasien
2.      Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis.
Pengertian Perioprasi
Perioprasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai prebedah (preoperasi), bedah (intraoperasi), dan pasca bedah (postoperasi).
1.      Prabedah (preoperasi) merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah.
2.      Bedah (Intrabedah) merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak ditransfer ke meja bedah dan berakhir sampai pasien dibawa ke ruang pemulihan.
3.      Pascabedah (postoperasia) merupakan  masa setelah dilakukan  pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan  dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Pengertian  Anestesia
Yang perlu diperhatikan yaitu dosis yang diberikan sesuai dengan jenis pembedahan atau operasi kecil/ besar sesuai waktu yang dibutuhkan selama operasi dilakukan.
Jenis-jenis anestesia
1.      Anestesia umum
2.      Anestesia regional,
3.      Anestesia lokal,
4.      Hipoanestesia,
5.      Akupuntur.
Jenis-Jenis Pembedahan
1.      Jenis-jenis pembedahan berdasarkan lokasi
Toraks kardiovaskuler, bedah neurologi, bedah orthopedi, bedah kepala, bedah leher  dan lain-lain.
2.      Jenis-jenis pembedahan berdasarkan tujuan
Berdasarkan tujuaannya pembedahan dibagi menjadi:
a.       Pembedahan diagnosis, ditujukan untuk menentukan sebab terjadinya gejala penyakit seperti biopsi, eksplorasi, dan laparotomi.
b.      Pembedahan kuratif, dilakukan untuk mengambil bagian dari penyakit, misalnya pembedahan apendektomi.
c.       Pembedahan restoratif, dilakukan untuk memperbaiki deformitas, menyambung daerah yang terpisah.
d.      Pembedahan paliatif, dilakukan untuk mengurangi gejala tanpa menyembuhkan penyakit.
e.       Pembedahan kosmetik, dilakukan untuk memperbaiki bentuk dalam tubuh seperti rhinoplasti.
Asuhan Dan Persiapan Pasien  Postroperasi (Pasca Bedah)
Setelah tindakan pembedahan (pascabedah), beberapa hal yang perlu dikaji diantaranya adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi dan perubahan tanda vital yang lain, keseimbangan elektrolit,  kardivaskular, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta alat-alat yang digunakan dalam pembedahan.
Rencan Tindakan:
1.      Meningkatkan proses penyembuhan luka dan mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan manajemen  luka.
2.      Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan napas, tarik napas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik dan hembuskan.
3.      Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang berisiko tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada tempat duduk guna untuk memperlancar vena.
4.      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien, monitor input dan output , serta mempertahankan nutrisi yang cukup.
5.      Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupan dan output, serta mencegah terjadinya retensi urine.
6.      Mobilisasi dini,  dilakukan meliputi ROM, nafas dalam dan juga batuk efektif yang penting untuk mengaktifkan kembali fungsi neuromuskuler dan mengeluarkan sekret dan lendir. Mempertahankan aktivitas dengan latihan yang memperkuat otot sebelum ambulatori.
7.      Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara  terapeutik.
8.      Rehabilitasi, diperlukan oleh pasien untuk memulihkan kondisi pasien kembali. Rehabilitasi dapat berupa berbagai macam latihan spesifik yang diperlukan untuk memaksimalkan kondisi pasien seperti sedia kala.

9.      Discharge Planning. Merencanakan  kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang hal-hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondis/penyakitnya post operasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Music

 

Remember Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea