Budaya
berasal dari kata budhayah yang berasal dari kata budhi yang berati budi
atau akal. Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata budaya
berati perkembangan majemuk dari budi dan daya. Jadi kebudayan adalah hasil
cipta rasa dan karsa. ( Koentjoroningrat 1980).
Kebudayaan
adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi pemahaman, dan
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang diperoleh
dari anggota masyarakat. (Taylor, 1981).
Dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumber daya
secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan
kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena
kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan
diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas
persebarannya memenuhi dunia.
Kemampuan
manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka
peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju
peradaban. Dinamika sosial itu telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan
dunia, baik sebagai perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat
maupun karena kecepatan perkembangannya.
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Dinamika
sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia,
walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat
dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau,
walaupun perkembangannya ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan
perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan
Indonesia yang beraneka ragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai
perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat
perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada sejumlah
kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia.
Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang memicu perubahan sosial adalah :
a.
Kekuatan dari dalam masyarakat
sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan
dan rekayasa setempat.
b.
Kekuatan dari luar masyarakat (external
factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung
maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang
padagilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang
harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun
cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun
penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan
kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi
pro dan kontra itudapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan
disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur
seperti Indonesia.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam
masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan.
Semua
terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan
organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung
dari dinamika masyarakatnya.
Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1.
Mendorong perubahan kebudayaan
a.
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi (
kebudayaan material).
b.
Adanya individu-individu yang mudah
menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
c.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan
alam yang mudah berubah.
2.
Menghambat perubahan kebudayaa
a.
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang
memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat dan keyakinan agama (
kebudayaan non material)
b.
Adanya individu-individu yang sukar
menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kebudayaan :
a.
Faktor Intern
-
Perubahan Demografis
-
Konflik Sosial
-
Bencana Alam
-
Perubahan Lingkungan Alam;L
b.
Faktor Ekstern
-
Perdagangan
-
Penyebaran Agama
-
Peperangan
KAITAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya
akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh
:
1.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar
faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat
melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang
melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak
yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri
sendiri dan sikap menilai (sense of value)
3.
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
Di masyarakat dapat
dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan
menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan
cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang
tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu
4.
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah
di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan
umatnya.
5.
Kebudayaan berdasarkan profesi
Contohnya: kepribadian
seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua
berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.
Bahasa
Adalah
alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi
atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),
dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
orang lain.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Sistem teknologi
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan.
Masyarakat
kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga
sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik),
3.
Sistem mata pencaharian
Perhatian
para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-ma/salah
mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
· berburu
dan meramu
· beternak
· bercocok
tanam di ladang
· menangkap
ikan
4.
Organisasi social
Sebagai makhluk yang
selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri, seperti :
kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, system kenegaraan, system kesatuan hidup
dan perkumpulan.
5.
Sistem pengetahuan
6.
Religi dan upacara keagamaan
Contohnya agama
merupakan sebuah unsure kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia yang
merupakan sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul
bersama untuk beribadah dan untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Yang
meliputi:
a. Sistem
kepercayaan
b. Sistem
nilai dan pandangan hidup
c. Komunikasi
keagamaan
d. Upacara
keagamaan
7.
Kesenian
Kesenian mengacu
pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan
keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai
dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Jenis-jenis
kebudayaan di Indonesia
Prof.
Dr Koentjaraningrat menguraikan tnetang jenis kebudayaan dibagi menjadi 3 :
1.
Jenis kebudayaan sebagi kompleks dari
ide-ide, gagasan, nilai, norma, peraturan.
·
Abstrak
·
Terikat
·
Sistem budaya
·
Adat-istiadat
2.
Sebagai suatu kompleks akativitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
·
Konkrit dan sistem sosial
3.
Sebagai benda-benda hasil karya manusia.
PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Masyarakat
Indonesia sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat
tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal
pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk
mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi
maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi
baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan
multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali
tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.
Penerapan teknologi maju
Penerapan
teknologi maju untuk mempercepat pebangunan nasional selama 32 tahun yang
lalutelah menuntut pengembangan perangkat nilai budaya, norma sosial disamping
ketrampilandan keahlian tenagakerja dengn sikap mental yang mendukungnya.
Penerapan teknologi majuyang mahal biayanya itu memerlukan penanaman modal yang
besar (intensive capitalinvestment); Modal yang besar itu harus dikelola secara
professional (management) agar dapat mendatangkan keuntungan materi seoptimal
mungkin. Karena itu juga memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan dan
professional dengan orientasi senantiasa mengejar keberhasilan (achievement
orientation).
Tanpa
disadari, kenyataan tersebut, telah memacu perkembangan tatanan sosial di
segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah menimbulkan berbagai reaksi
pro dan kontra dikalangan masyarakat. Dalam proses perkembangan sosial budaya
itu, biasanya hanya merekayang mempunyai berbagai keunggulan sosial-politik,
ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai pemenang dalam persaingan bebas.
Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur dan semakin terpuruk hidupnya,
dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan sosial yang pada gilirannya dapat
menimbulkan kecemburuan sosial yang memperbesar potensi konflik sosial.dalam
masyarakat majemuk dengan multi kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment
scarcity)
Penerapan
teknologi maju yang mahal biayanya cenderung bersifat exploitative dan expansif
dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar keuntungan materi seoptimal mungkin,
mesin-mesin berat yang mahal harganya dan beaya perawatannya, mendorong
pengusaha untuk menggunakannya secara intensif tanpa mengenal waktu. Pembabatan
dhutan secara besar- besaran tanpa mengenal waktu siang dan malam, demikian
juga mesin pabrik harus bekerjaterus menerus dan mengoah bahan mentah menjadi
barang jadi yang siap di lempar ke pasar. Pemenuhan bahan mentah yang
diperlukan telah menimbulkan tekanan pada lingkungan yang pada gilirannya
mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan, dibesarkan danmengembangkan
kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara besar-besaran.
Di samping
itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak mengenal batas lingkungan geografik,
sosial dan kebudayaan maupun politik. Di mana ada sumber daya alam yang diperlukan
untuk memperlancar kegiatan industri yang ditopang dengan peralatan
modern,kesana pula mesin-mesin modern didatangkan dan digunakan tanpa
memperhatikan kearifan lingkungan (ecological wisdom) penduduk setempat.
Ketimpangan
sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan perkotaan ini pada gilirannya
jugamenjadi salah satu pemicu perkembangan norma-norma sosial dan nilai-nilai
budaya yang befungsi sebagai pedoman dan kerangka acuan penduduk perdesaan yang
harus nmampu memperluas jaringan sosial secara menguntungkan. Apa yang
seringkali dilupakan orangadalah lumpuhnya pranata sosial lama sehingga
penduduk seolah-olah kehilangan pedoman dalam melakukan kegiatan. Kalaupun
pranata sosial itu masih ada, namun tidak berfungsi lagidalam menata kehidupan
pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah terjadi kelumpuhan sosialseperti kasus
lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan
tanpa alas an hokum yang jelas, penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan
sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan dan berlanjut dengan
pertikaian yang disertai kekerasan ataupun amuk.
CONTOH KASUSNYA yang dapat
dijadikan pembanding seberapa besar pengaruh sosial budaya dalam praktik
kesehatan masyarakat.
1.
Pada saat hamil, ibu hamil dilarang
makan ikan, telur atau makanan bergizi lainnya karena dipercaya akan
menimbulkan bau amis saat melahirkan. Hal ini sebenarnya tidak perlu dilakukan
karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan dapat mengakibatkan ibu kekurangan
asupan gizi akan protein yang terkandung pada ikan.
2.
Pemberian kunyit atau bahan dapur
lain pada tali pusar yang sudah dipercaya turun-temurun. Kemudian, menekan tali
pusar tersebut dengan logam. Hal ini tidak boleh dilakukan karena sebenarnya
akan mengakibatkan iritasi dan infeksi kuman pada tali pusar bayi baru lahir.
Dalam praktik kebidanan dalam konteks budaya atau kebiasaan sangat sukar
untuk menghilangkannya, oleh karena itu kita sebagai bidan harus kreatif, salah
satunya dengan cara kesenian dapat dipergunakan sebagai media penyuluhan.
Sebagai media penyuluhan seorang bidan pada saat memberikan penyuluhan
dapat menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya melalui kesenian
wayang kulit dapat dimasukkan pesan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih,
makanan sehat dan bergizi, praktik budaya tradisinoal yang berbahaya seperti
pemotongan alat kelamin perempuan female genital multilation (FGM), bahaya
perkawinan diusia sangat muda, masalah kelahiran anak laki-laki atau perempuan
adalah sama saja, masalah tabu terhadap gizi dan praktik melahirkan tradisional
yang berbahaya, seperti ditolong oleh dukun yang tidak terlatih, dan lain-lain.
Bidan juga dapat menciptakan lagu-lagu berbisikkan tentang permasalahan
kesehatan dalam permasalahan kesehatan dalam bahasa daerah setempat.
0 komentar:
Posting Komentar