Minggu, 12 Juni 2016

Penerapan teori Ela Joy Lerhman berhubungan dengan kasus seorang wanita pada pelayanan masa anternatal

Diposting oleh Unknown di 07.44.00
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuandan tekhnologi dalam segala bidang berpengaruhi terhadap meningkatnya kritis masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kebidanan.Hal itu menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan praktek kebidanan serta dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Wanita dalam pardigma kebidanan sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan unik mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Model dalam kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya dan berdasarkan teori yang sudah ada yaitu diantaranya teori Ela Joy Lerhman, sehingga tercipta sebuah model kebidanan yang sesuai dengan filosifi kebidanan baik dari segi bidan profesi maupun wanita dan keluarga sebagai focus pelayanan asuhan kebidanan.
Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya-upaya promotive dan preventif.

1.3         Rumusan Masalah
1.        Bagaimana penerapan teori Ela Joy Lerhman berhubungan dengan kasus seorang wanita pada pelayanan masa anternatal ?.

1.4.       Tujuan Makalah
1.      Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi atau anak balita.


2.      Tujan Khusus
a.          Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based.
b.         Pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukkan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Teori Yang Mempengaruhi Model Kebidan

A.           Teori Ela Joy Lerhman
     Telah dilakukan banyak penelitian untuk mempelajari isi dan proses dari pemeriksaan antenatal. Lehrman mengidentifikasikan konsep yang menggaris bawahi asuhan antenatal yang akan diberikan. Dimana peran bidan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan.

B.            Konsep Teori Ela Joy Lherman
Ela Joy Lherman menemukan adanya delapan konsep dari falsafah yang menggaris bawahi pelayanan antenatal yang diberikan oleh Bidan di Amerika, yaitu:
1.             Asuhan yang berkesinambungan (Continuity care)
Maksudnya, asuhan yang diberikan seorang bidan terhadap klien/pasien mulai dari prakonsepsi, masa kehamilan, nifas dan KB agar klien dapat melewati masa-masa ini dengan baik. Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
a.         Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. Contohnya: Ibu melahirkan normal tanpa adanya gangguan kehamilan ( Persalinan normal ), pengobatan pada kasus dismenorhoe, pengobatan pada kasus anemia ringan, dan lain sebagainya.

b.         Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. Contohnya : Pengobatan pada kasus perdarahan intracranial, pengobatan pada kasus Hipoglikemia, pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi lainnya seperti ISPA,  diare dan sebagainya.
c.         Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

2.             Asuhan yang berpusat pada keluarga (Family centered care)
Keluarga adalah salah satu pusat asuhan yang sangat penting karena keluarga adalah orang terdekat klien yang dapat memantau kien secara terus menerus, sehingga dalam hal ini seorang bidan harus mempunyai komunikasi yang baik dengan keluarga terutama memeberikan asuhan-asuhan yang dapat membantu sang ibu menjalani asuhan-asuhan tersebut di rumah pada saat sang bidan tidak dapat memantau seara langsung, keluargalah yang berperan.

3.             Penyuluhan dan konseling sebagai bagian dari asuhan
Memberikan penyuluhan kepada individu,keluarga maupun masyarakat salah satu bentuk asuhan yang sangat penting. Selain itu, konseling juga merupakan bagian yang sangat penting dalam pemberian asuhan kepada klien. Konseling bertujuan agar bidan dan klien dapat memahami satu sama lain, sehingga bidan dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Contohnya, penyuluhan tentang Perilau hidup bersih, bagaimana cara cara menyusui yang baik, makanan bergizi yang dibutuhkan ibu hamil, kesehatan reproduksi,KB dan lain sebagainya.

4.             Asuhan yang bersifat non-intervensi
Artinya bidan dalam memberikan asuhan tidak semua harus dilakukan intervensi atau tindakan. Maka dalam hal ini bidan harus mulai menganalisa, mengkaji sehingga bidan  memebrikan asuhan yang sesuai. Contohnya penyuluhan mulai dari kebersihan, makanan sehat (memberitahu asupan gizi yang harus dipenuhi), demi menjaga esehatan ibu dan bayi.

5.             Fleksibel atau Keluwesan dalam memberikan asuhan.
Keterampilan seorang bidan dalam memberikan asuhan harus sesuai dengan kebutuhan pasien, serta dalam seorang bidan harus memiliki rasa percya diri, bidan tidak boleh memberikan asuhan dengan ragu-ragu, karena jika bidan dalam memberikan asuhan ragu-ragu maka tidak ada rasa percya klien/pasien terhadap bidan, dan ini bisa mempengaruhi proses dalam memberikan asuhan.
6.             Keterlibatan dalam asuhan kebidanan
Dalam memebrikan asuhan, bidan harus ikut berpatisipasi atau terlibat dalam melaksanankan asuhan. Contohnya dengan membantu sang ibu untuk memberi nutrisi yang baik untuk janin dengan memebrikan beberapa makanan bergizi atau bisa juga dengan membantu sang ibu memandikan bayi.
Jadi kita sebagai seorang bidan tidak hanya menyampaikan teori-teori saja tapi juga harus terlibat dalam praktik asuhan tersebut.

7.             Pembelaan atau advokasi konsumen.
Sorang bidan harus selalu memeberikan inform consent atau persetujuan sebelum melakukan tindakan kepada klien sehingga ada persetujuan dari kedua belah pihak. Contohnya : apabila terjadi sesuatu dalam proses persalinan dan harus diperlukan  rujukan, maka kita sebagai seorang bidan harus memberikan informasi serta penjelasan kepada pasien serta keluarga mengapa bidan melalukan rujukan, sehingga pasien dan keluarga dapat membuat keputusan.

8.             Waktu
Seorang bidan yang profesional akan selalu memberikan pelayanan atau asuhan tanpa mengenal waktu dan bidan tersebut mampu meyelesaikan asuhannya sesuai dengan batas waktu atau tepat waktu agar asuhan-asuhan yang diberikan tidak tertunda-tunda. Contohnya pada saat ibu hamil datang ke bidan untuk memeriksakan kehamilannya kapanpun itu, bidan harus senantiasa ada dan siap untuk memberikan asuhan, serta tepat dalam pemberian asuhan- asuhan sesuai kebutuhan klien/pasien.


Asuhan yang partisipatif.
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan perencanaan pasien. Klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam pemeriksaan fisik, misalnya palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengar denyut jantung. Hal ini dimaksud sebagai pengkajian dan merencanakan program asuhan yang dilakukan bersama sipenerima dan sipemberi asuhan.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Penerapan dalam teori Ela Joy Lerhman dalam teori ini menjelaskan tentang asuhan kebidanan yang berperan dalam pelayanan pada masa anternatal. Mempelajari peran bidan dalam memberi informasi yang komperensif dan memberikan nasehat dalam pelayan kebidanan tentang laktasi dan asuhan kesehatan selama kehamilan. Untuk pengkajian dan merencanakan program asuhan yang dilakukan bersama sipenerima dan pemberi asuhan. Sehingga asuhan yang diberikan benar dan bermanfaat.


3.2       Saran

            Agar mahasiswa kebidanan dapat menerapkan asuhan kebidanan dalam teori ini berfikir secara  kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi atau anak balita. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based.  Pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukkan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

0 komentar:

Posting Komentar

Music

 

Remember Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea