KONSEP
KEBIDANAN
Melasanakan
Identifikasi Konsep Kebidanan Sebagai Dasar Dalam Praktik Kebidanan
Melakukan
Observasi Penerapan Konsep Kebidanan
DISUSUN OLEH : KELOMPOK V (Lima)
1. AYU
NUR AZIZAH :
11514001
2. MISNAWATI :
15140006
3. BENI
ASITA :
15140010
4. NAZILA
KAOFA :
15140012
5. NI
ADE MEGA DWI LESTARI :15140025
6. RIZYKA
NURAINI :
15140029
7. MARIA
AGNESSA P. FROMIN : 15140035
8. CHELSEA
TITIS MENTARI SIWI : 15140047
9. FITRI
AYU ANGGRAINI : 15141074
10. INTAN
RATNADILA POHAN :
15140042
PROGRAM STUDI D-IV
BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini berjudul “Melasanakan Identifikasi Konsep Kebidanan
Sebagai Dasar Dalam Praktik Kebidanan, Melakukan Observasi Penerapan Konsep
Kebidanan “ Makalah ini disusun secara sistematika sehingga pembaca dapat
membaca dengan seksama.
Terselesaikannya makalah ini bukan
karena usaha kami sendiri, semua tidak terlepas dari uluran tangan yang
diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari amatlah terbatas
pengetahuan dan kemampuan dalam membuat
makalah ini. Tentulah masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.Dan kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 17 Desember 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI ….……………………………………………………………………… ii
BAB I PENGANTAR
…..……………………………………………………………. 1
1.1 Latar
Belakang ……….…………………………………………………............. 1
1.2 Tujuan
Makalah ……….………………………………………............................. 2
BAB II PEMBAHASAN
...…………………………………………………………… 3
2.1
Melasanakan
Identifikasi Konsep Kebidanan …………………………………… 3
2.1.1
Keterampilan Ilmu
Sosial dan Kesehatan Masyaraka……………………… 4
2.1.2
Pra konsepsi,KB dan
Ginekologi ………………………………………… 4
2.1.3
Asuhan Konseling
selama kehamilan ……………………………………. 5
2.1.4
Asuhan selama
persalinan dan kelahiran ………………………………… 5
2.1.5
Asuhan ibu nifas
dan menyusui ………………………………………….. 5
2.1.6
Asuhan Bayi Baru
lahir
………………………………………………….. 6
2.1.7
Asuhan bayi dan
balita
…………………………………………………... 6
2.1.8
Kebidanan komunitas
……………………………………………………. 7
2.1.9
Asuhan ibu dengan gangguan
kesehatan reproduksi …………………….. 8
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………... 10
3.1. Kesimpulan ………..……………………………………………………………... 10
3.2. Saran ………...……………………………………………………………………. 10
DAFTAR
PUSTAKA ……...………………………………………………………….. 11
BAB I
PENGANTAR
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka mendukung visi Indonesia Sehat
2010 Departemen Kesehatan mempunyai beberapa misi, antara lain : memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya,
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, serta
mendorong kemandirian masyarakat. Untuk itu perlu adanya kerjasama lintas
program maupun lintas sektoral dalam mewujudkan tujuan diatas disesuaikan
dengan cara pandang dan kebijakan bidang kesehatan.
Salah satu unggulan dalam Indonesia Sehat 2010 adalah
upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) baru lahir, yang perlu penyesuaian dan dijabarkan dalam beberapa kegiatan
yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi
baru lahir dalam pelayanan kebidanan. Dalam hal ini pelayanan kebidanan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
tenaga bidan. Bidan sebagai salah satu tenaga utama dalam percepatan penurunan
AKI & AKB baru lahir. dituntut untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
sehingga pelayanan yang diberikan lebih bermutu, optimal dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
Seiring perkembangan dunia medis yang sedemikian
pesatnya, maka pelayanan kebidanan dituntut untuk bisa mengikuti dan
pengimbangi perkembangan pelayanan medis dan kesehatan lainnya. Di sebagian
besar pelayanan kesehatan yang seharusnya melaksanakan pelayanan dan asuhan
kebidanan, masih terbatas pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang belum
memenuhi kaidah asuhan secara profesional yang bertanggung gugat. Begitu
rumitnya masalah yang dihadapi sehingga sukar menentukan titik masuk untuk mengadakan
perubahan yang strategis dan bermakna. Kalaupun ada upaya untuk membenahi, pada
umumnya masih bersifat insidentil, kurang terarah, terfagmantasi dan berjangka
pendek yang bahkan justru dapat merugikan perkembangan pelayanan kebidanan itu
sendiri.
Pelayanan kebidanan
terintregasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan
tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan
bekerja. Beberapa penelitian menyatakan, bahwa meningkatnya keadaan sosial
ekonomi masyarakat akan mempengaruhi pemanfaatan penolong persalinan, dalam hal
ini dipilihnya bidan sebagai penolong persalinan. Demikian juga meningkatnya
pendidikan masyarakat, khususnya, meningkatnya pendidikan ibu akan pola
pelayanan kebidanan.
1.2. Tujuan Makalah
a.
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir
kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam memberikan
asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan ibu, bayi/anak balita
b.
Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan
memberikan asuhan kebidanan yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Melasanakan
Identifikasi Konsep Kebidanan Sebagai Dasar Dalam Praktik Kebidanan, Melakukan
Observasi Penerapan Konsep Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri
baik pada perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan
janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktik kebidanan juga termasuk
pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk keluarga dan
komunitasnya.
Praktik kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan,
bersifat holistik dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial,
emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman
reproduksinya. Praktik kebidanan bertujuan menurunkan / menekan
mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan,
kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan ibu dan janin / bayinya.
A.
Peran dan Fungsi Bidan
1.
Fungsi : peerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan
perannya.
2.
Tugas : kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
memenuhi fungsiny, tugas adalah perincian dari fungsi ( yang harus dilakukan
sehubungan dengan hak wewenang dan tanggung jawabnya ).
1.
Peran Bidan
Dari hasil rekernas IBI
2011 empat peran bidan tersebut dikembangan menjadi enam peran utama bidan,
yaitu:
a.
Pelaksana asuhan : tugas pokok : asuhan kebidanan ibu dan
anak, KB/ kesehatan reprodusi.
b.
Pengelola/ manager : asuhan dan unit kesehatan yang dibawah
tanggung jawabnya.
c.
Pendidik : ibu, keluarga, masyarakat/formal
d.
Peneliti : kemajuanilmu, peningatan pelayanan , peningatan
diri.
e.
Pemberdaya : menggali potensi ibu / keluarga untuk esehatan
ibu dan anak yang optimal.
f.
Advokasi : dengan segala permasalahan social
budaya-politik-ekonomi yang berhubungan dengan asuhan kebidanan. ( Rekernas
IBI,2011)
2.
Fungsi Bidan
a.
Pelaksana asuhan/pelayanan kebidanan
b.
Pengelola unit KIA/KB
c.
Pendidik dalam asuhan /pelayanan
2.1.1
Keterampilan
Ilmu Sosial dan Kesehatan Masyarakat
Bidan mempunyai persyaratan
keterampilan pengetahuan dari ilmu-ilmu social, kesehatan masyaraat dan etik
yang membentu dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk
wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
Contohnya : Ada beberapa buah yang
tidak boleh dikonsumsi oleh ibu saat hamil seperti : nanas, mentimun &
pisang. dikatakan bahwa mengonsumsi nanas dapat mengakibatkan keguguran.dan
jika mengonsumsi pisang dan mentimun akan mengalami keputihan). Pada dasarnya
mengonsumsi nanas memang merangsang ibu hamil untuk mual karena sifat asam dari
buah nanas tersebut dan mengonsumsi pisang serta mentimun juga benar dapat
menyebabkan keputihan. Namun, mengonsumsi buah-buahan tersebut justru dianjurkan
karena banyak mengandung vitamin C dan serat untuk menjaga kesehatan tubuh
serta melancarkan proses pembuangan zat-zat sisa dalam tubuh. Seperti kita
ketahui bahwa ibu hamil sering kali susah BAB,jadi ini bisa membantu.
Kemudian,keputihan tidak selalu membahayakan baik saat hamil maupun setelah
melahirkan.keputihan itu sangat lazim terjadi,kecuali keputihan tersebut telah
terinfeksi oleh bakteri dan virus yang mulai ditandai dengan beberapa keluhan
seperti gatal, bau tidak sedap, warna yang mulai berubah.
2.1.2
Pra konsepsi,KB dan Ginekologi
Bidan memberi asuhan yg bermutu
tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya, dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yg sehat,
perencanaan kehamilan dan persiapan menjadi orang
tua.
Contoh kasusnya :
Dengan
melakukan konseling pra nikah sangat berpengaruh bagi calon istri maupun suami
dengan menyarankan untuk melakukan konsultasi untuk mempermudah klien yg
misalnya ingin KB seperti apa merencanakan dan menentukan serta pemeriksaan
kepada pelayanan kesehatan untuk mengetahui riwayat kesehatan ke-2 belah pihak
termasuk persoalan genetik, penyakit kronik dan infeksi yang dapat memengaruhi
faktor keturunan. Dari situ dapat diketahui beberapa resiko yang akan timbul
maka dari ke-2 belah pihak bisa mempersiapkan diri serta mencari solusi yang
baik. Pastinya tidak lepas dari bimbingan pelayanan kesehatan.
2.1.3
Asuhan Konseling selama kehamilan
Bidan memberi asuhan antenatal
yg bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan.
Bidan juga
memberi nasihat-nasihat kepada ibu hamil mengenai nutrisi, kesehatan, dan juga
kebersihan baik ibu maupun janin.(pengetahuan seputar kehamilan hingga setelah
melahirkan).
Contohnya
: Memberi pengetahuan mengenai cara mengedan yang baik bagi ibu. Bidan
menjelaskan kepada ibu hamil bahwa mengedan baru boleh setelah ibu berada
dalam fase pembukaan lengkap yaitu pada saat mulut rahim terbuka sekitar 10 cm.
jika ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap ,maka mulut rahim akan mengalami
pembengkakan dan ini akan menyebabkan proses persalinan berlangsung lama. Ini
bisa membuat ibu kehabisan tenaga karena kelelahan.mengedan pada saat yang
tepat juga berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri kontraksi. Setelah kelahiran
tidak berhenti sampai disini, bidan juga selalu melakukan kontrol terhadap ibu
dan perkembangan bayi.
2.1.4
Asuhan selama persalinan dan kelahiran
Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi,tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman, menangani
situasi kegawatdaruratan tertentu untu mengoptimalkan kesehatan wanita dan
bayinya yang lahir.
Contohnya : seorang bidan yang mengkaji
apa saja yang diperlukan oleh klien, seperti apaah saat klien tersebut
persalinan dan kelahiran ada masalah atau tidak. Atau membutuhkan sesuatu.
2.1.5
Asuhan ibu nifas dan menyusui
Bidan memberikan asuhan pada ibu
nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Contohnya kasusnya: Ny. N dengan kasus Payudara bengkak.
Payudara oedema, sakit, putting susu
kencang, kulit mengkilat dan bila diisap
ASI tidak keluar. Disini yang harus dilakukan oleh sorang bidan yaitu :menganjurkan
ibu agar menyusui bayi sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas waktu,
bila bayi sukar mengisap, maka keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau pompa
ASI efektif, sebelum menyusui untuk merangsang refleks ositosin dapat dilakukan
( kompres air hangat untuk mengurangi sakit, massage payudara, massage leher
dan punggggung ), serta anjurkan pada ibu setelah menyusui, kompres air dingin
untuk mengurangi oedema.
2.1.6
Asuhan Bayi Baru lahir
Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, omprehensif pada bayi baru lahir sehat
sampai dengan 1 bulan.
Contoh kasusnya : Bayi baru lahir mengalami Hipotermia.
Tanda-tanda klinis stress:
a.
Kaki teraba dingin.
b.
Kemampuan menghisap lemah.
c.
Aktifitas berkurang.
d.
Tangisan lemah.
Penanganan pada bayi baru lahir
a.
Segera menghangatkan bayi dalam inkubator atau melalui
penyinaran lampu.
b.
Menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu yaitu bayi
diletakkan telungkup di dada agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi.
Untuk menjaga agar tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam satu
pakaian disebut metode kangguru.
c.
Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain
hangat yang diseterilkan terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh
bayi dan ibu.
d.
Biasanya bayi hipotermia menderita hypoglikemia, sehingga
bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila bayi hendak
menghisap diberi infus glukosa 10% sebanyak 60‑80 ml/kg/hr. (Anonim: 2004)
2.1.7
Asuhan bayi dan balita
Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, omprehensif pada bayi dan balita.
Contoh kasus : Bayi
berusia 9 bulan dengan masalah diaper rush. Ibu
mengatakan si bayi gelisah dan susah tidur dan nampak bintik merah pada daerah
kemaluan dan bokong, dan bayi selalu rewel terutama saat area yang kemerahan
tersentuh.
Tindakan
Bidan
a.
Memberitahu ibu
untuk,mengganti popok bayi setiap kali basah.
b.
Memberikan posisi tidur yang
selang – seling, terutama pada daerah pantat agar pantat tidak tertekan dan
memberikan kesempatan pada bagian tersebut untuk kontak dengan udara.
c.
Memba-suh pantat bayi dan
mengeringkanya.
d.
Melepas popok dan membiar-kan
kulitnya terkena angin.
e.
Menggunakan bedak talk dapat
menjaga agar kulit tetap kering, tetapi sangat berbahaya jika masuk ke dalam
saluran nafas dan dapat menyebabkan iritasi kulit perianal bila tercampur urine
atau feses. Apabila ingin menggunakan bedak, gunakan bedak yang terbuat dari
serbuk jagung (corn starch), karena relatif lebih aman. Tuangkan pada
kasa/tangan/saput lalu taburkan pada bagian luar saja
f.
Memberi-tahukan pada ibu
untuk menggunakan pakaian, celana, atau popok yang kotor sebelum dicuci
sebaiknya direndam dulu dalam air yang dicampur acidum boricum, kemudian
dibilas, lalu keringkan. Hindari penggu-naan detergen atau pengha-rum pakaian
g.
Menjaga kebersihan tubuh dan lingkun-gan
secara umum.
2.1.8
Kebidanan komunitas
Bidan
memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada eluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Contoh kasusnya : Permasalahan remaja pada
Kehamilan Dini ( yang dikarenakan sex bebas sehingga mengakibatkan pernikahan
dini dan hamil diluar nikah ). Kita sebagai seorang bidan harus lebih
memberikan pendekatan dan konseling maksimal untuk permasalahan yang sudah atau
belum terjadi. Setidaknya membuka pengetahuan remaja akan permasalahan tersebut
beserta dampak yang akan terjadi serta pemberian penanganan kepada yang sudah
melakukan hal tersebut dengan tepat sasarandan tujuan kedepan. Dan mengikut sertakan peran
keluarga dalam penanganannya, tetapi justru sering kali dari pihak orang tua
atau keluarga tidak memperhatikan dan mempedulikan bahkan sudah seperti mata
rantai yang selalu terjadi dan berulang lagi disetiap keluarga. Hal,ini
dikarenakan mayoritas remaja yang mengalami masalah kehamilan dini berasal dari
keluarga yang seperti itu pula ataupun keluarga yang Broken Home ( dengan kasus
perceraian ) sehingga kita sebagai bidan agak kesulitan karena kurangnya
dukungan dari Intern (keluarga remaja itu sendiri). Bidan membantu dalam
pengawasan kehamilannya dalam setiap kunjungan, memberikan konseling mengenai
kehamilan dan persalinan beserta resiko dan tanda bahaya, yang mungkin ini
lebih berguna karena merekapun biasanya belum pernah mengetahui apa-apa yang
berhubungan dengan kehamilan serta persalinan. Sebagai bidan kita harus lebih
mengarahkan dan memposisikan pasien remaja tersebut sebagai sahabat untuk
mendengar keluh kesah dan sebagai motivator untuk merekasecara langsung.
Sehingga mereka akan merasa bahwa tidak terlalu tersudut dan tersalahkanoleh
kesalahan yang mereka buat sendiri. Dan dengan itu kita bisa mencapai tujuan
yaitu untuk keselamatan ibu serta bayinya.
2.1.9
Asuhan ibu dengan gangguan kesehatan reproduksi
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada wanita /ibu dengan gangguan system reproduksi.
Contoh
kasusnya : Nn. A umur 22 tahun dengan
leukhorea, Klien
mengatakan mengalami keputihan gatal dan kulit vagina kemerahan,
serta Nn.A mengatakan mengeluarkan cairan
putih, banyak, kental dan berbau dari kemaluannya sejak 1 minggu ini.
Tindakan
yang yahus dilakukan bidan yaitu :
1.
TINDAKAN SEGERA
Kalaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi
2.
INTERVENSI
a.
Jelaskan pada Ibu
tentang terjadi leukorea dan komplikasi yang kemungkinan terjadi
b.
Ajari ibu untuk
menjaga vulva hygiene yang benar
c.
Anjurkan Ibu untuk
menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan ganti celana dalam setiap 2
x/hari
d.
Anjurkan Ibu tidak
melakukan hubungan seksual selama pengobatan
e.
Anjurkan ibu untuk
mengambil hasil pemeriksaan papsmear 3 hari lagi
3.
IMPLEMENTASI
a.
Menjelaskan pada
Ibu tentang terjadi leukorea dan komplikasi yang kemungkinan terjadi
b.
Mengajari ibu untuk
menjaga vulva hygiene yang benar
c.
Menganjurkan Ibu
untuk menggunakan celana dalam yang menyerap keringat dan ganti celana dalam
setiap 2 x/hari
d.
Menganjurkan Ibu
tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan
e.
Berkolaborasi dalam
pemberian terapi dokter
f.
Anjurkan pada ibu
untuk kontrol 3 hari lagi dan mengambil hasil pemeriksaan pap smear untuk
mengetahui perkembangan kesehtannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan adalah seorang
yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidanyang telah diakui
pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat
(registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek. Dimana bidan merupakan tenaga
kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal,
sehingga bidan dituntut untuk memiliki keterampilan serta kemampuan yang lebih baik dalam memberikan pelayanan dan
asuhan klien. Penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien
yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan adanya standar asuhan kebidanan yang
dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, akan lebih meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan.
3.2 Saran
Pelayanan
adalah sebuah atau seluruh tugas yang menjadi sebuah tanggung jawab. Termasuk asuhan
kebidanan yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Pelayanan kebidanan harus di utamakan, agar dapat memberikan kenyamanan
pelayanan pada klien, membantu klien mendapatkan haknya, serta mewujudkan
kesehatan keluarga dan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar